Beberapa Dampak Negatif facebook bagi penggunanya

Beberapa Dampak Negatif facebook bagi penggunanya - Seiring berkembang nya jaman dan makin banyaknya pengguna yang menyalahgunakan media sosial facebook sehingga banyak sekali pengaruh facebook bagi usernya. Dan inilah beberapa hal-hal jelek facebook bagi penggunanya.



Pengaruh facebook bagi penggunanya:


Beberapa Dampak Negatif facebook bagi penggunanya

Mengganggu pekerjaan.

Banyak karyawan, dosen dan  mahasiswa yang curi-curi waktu bermain facebook saat bekerja yang tentunya akan mengurangi hasil kerja dan dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain.

Batasan ranah pribadi yang menjadi kabur.

Dalam facebook kita bebas menulis apa saja dan seringkali tanpa sadar kita menuliskan hal yang seharusnya tidak disampaikan melalui jejaring sosial, maka tak jarang pengguna facebook terkadang tak sadar menuliskan aib dirinya sendiri pada wall facebook nya.


Interaksi sosial berkurang.

Banyak orang memilih menyendiri dirumah atau warnet ketimbang bergaul dengan teman-teman atau anggota keluarganya.

Dapat menimbulkan kesalahfahaman antar pengguna facebook. 

Facebook merupakan jejaring sosial yang sifatnya terbuka. Haruslah disadari menulis status di wall facebook dan mengomentari status teman adalah sama hal nya seperti obrolan di kehidupan nyata bahkan efeknya mungkin lebih parah karena bahasa tulisan terkadang meimbulkan salah tafsir yang dapat menimbulkan masalah antar sesama pengguna facebook.

Penipuan. 

Seperti media online lainnya, facebook juga rentan dimanfaatkan untuk tujuan penipuan sampai kasus pembunuhan.

Mengganggu kesehatan. 

Facebook  membuat orang berlama-lama di duduk depan komputer, padahal duduk berlama-lama didepan komputer sangat mengganggu kesehatan seperti kekurangan vitamin D yang akibatnya bisa membuat tulang mudah rapuh.

Lupa waktu.

Update status, upload foto, mengobrol atau melihat dinding teman facebook sangat mengasikkan dan yang akhirnya bisa membuat lupa waktu.

Pencurian identitas. 

Mencantumkan identitas pribadi secara lengkap seperti nomor telepomn, alamat rumah dan lain-lain, dapat digunakan orang-orang yang tidak bertanggung  jawab dengan tujuan hal-hal negatif.Kecanduan situs jejaring sosial seperti Facebook atau MySpace juga bisa membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak performa mental.

Kerusakan fisik juga sangat mungkin terjadi.

Bila menggunakan mouse atau memencet keypad ponsel selama berjam-jam setiap hari, seseorang dapat mengalami cedera tekanan yang berulang-ulang. Penyakit punggung juga merupakan hal yang umum terjadi, pada orang-orang yang menghabiskan banyak waktu duduk di depan meja komputer.Media elektronik, seperti komputer, laptop, atau handphone (ponsel) juga menghancurkan secara perlahan-lahan kemampuan anak-anak dan kalangan dewasa muda untuk mempelajari kemampuan sosial dan membaca bahasa tubuh. Maksudnya adalah seseorang akan mengalami pengurangan interaksi dengan sesama mereka dalam jumlah menit per hari-nya menyebabkan jumlah orang yang tidak dapat diajak berdiskusi mengenai masalah penting, menjadi semakin meningkat setiap harinya.


Memicu perceraian. 

Pengacara menyalahkan Facebook untuk satu dari lima petisi perceraian online. Situs yang bisa mempertemukan teman lama dan membuat penggunanya bisa saling bicara melalui aplikasi chatting ini, disebut sebagai latar belakang meningkatnya kehancuran pernikahan dan godaan untuk berselingkuh. Coba simak catatan penulis perihal banyak PNS selingkuh gara-gara Facebook.

Memicu anak bunuh diri.

Kepala gereja katolik di Inggris dan Wales, Archbishop Vincent Nichols, memeringatkan bahwa  Facebook bisa mendorong remaja memiliki pandangan bahwa pertemanan adalah sebuah komoditas. Hal itu bisa memicu keinginan untuk bunuh diri, ketika hubungan tidak berjalan lagi.


lenyapkan ungkapan tradisional. 

Survei yang dilakukan sebuah perusahaan peneliti pasar pada 4.000 orang yang usianya dibawah 30 tahun, mengungkap bahwa banyak ungkapan tradisonal yang tidak lagi diungkapkan karena Facebook. Misalnya kalau di negeri kita silaturahim saling kunjung mengunjungi berkurang, karena sudah digantikan oleh ucapan lebaran lewat facebook, demikian juga saling kirim kartu lebaran juga sudah tergantingan ucapan lebaran lewat facebook.

Memicu gangguan tulang. 

Facebook juga sering disalahkan karena gangguan tulang yang terjadi pada anak-anak. Penelitian dalam British Medical Journal menemukan bahwa situs jejaring sosial dan permainan komputer, merupakan pemicu penyakit seperti kekurangan vitamin D yang akibatnya bisa membuat tulang mudah rapuh. 

Hal ini pasti karena dengan adanya facebook, banyak anak-anak tidak berolah gerak karena keasyikan berinteraksi dengan jejaring sosial ini, bahakan main game pun lewat facebook.

Membuat orang menjadi tertutup.

Penelitian dari Mintel, sebuah perusahaan penelitian pasar, menemukan lebih dari setengah orang dewasa yang menggunakan situs jejaring sosial seperti Facebook, lebih menghabiskan waktu di internet dibandingkan berbicara dengan teman atau anggota keluarga lainnya.

Membuat pasangan cemburu.

Tim peneliti dari University of Guelph, Kanada, menemukan bahwa penggunaan Facebook meningkatkan rasa cemburu pasangan. Mereka menemukan bahwa makin sering seseorang menghabiskan waktu untuk online pada situs jejaring sosial dan melihat pasangannya, maka tingkat kecurigaannya sangat tinggi.

Dijadikan ajang menantang hukum. 

Pada beberapa kasus hukum di Inggris, Facebook, dijadikan ajang untuk menantang hukum. Pihak yang tersangkut kasus hukum membuat grup, yang namanya sangat provokatif dan melawan hukum. Coba kita simak misalnya upaya rame – rame para pengguna facebook yang menolak bayar pajak akibat kasus Gayus Tambunan dengan membuat “group sejuta facebooker boikot pajak”.

Membuat banyak orang tua jatuh cinta.

Ofcom, sebuah badan pembuat regulator komunikasi, menemukan lebih banyak orang setengah baya yang menjadi anggota situs jejaring sosial seperti Facebook. Hal itu menunjukkan fenomena situs jejaring sosial telah “tumbuh”, dengan pengguna yang berusia 35 hingga 54 tahun melonjak sebesar 25 persen sepanjang tahun 2009.

Membuat penggunanya merasa tidak menarik.

Jutaan pengguna Facebook mengatakan menghindari menggunggah foto dan menghapus nama dari berbagai foto, karena merasa terlalu gemuk, tua, atau terlihat jelek.  Hal itu menurut survei yang dilakukan perusahaan yang memproduksi produk penurunan berat badan, LighterLife, pada 2000 orang.

Mengungkap kehidupan pribadi. 

Banyak orang yang memajang foto-foto pribadinya di Facebook tanpa menyadari bahaya yang sedang mengintainya. Seperti kasus istri seorang kepala agen rahasia Inggris, Sir John Sawers, yang memajang foto-foto keluarganya secara detail di Facebook saat berlibur bersama keluarganya.

Sebagai Ajang Berjudi. 

Program poker yang ada di Facebook sebenarnya hanya sekadar untuk bermain sambil berhubungan lewat jejaring sosial tersebut. Namun, dalam perkembangannya, permainan tersebut oleh sebagian orang dimanfaatkan untuk memperkaya diri. Kondisi itu terus berkembang hingga menjadi konsumsi berbagai kalangan yang gemar bermain judi. Jadi sekarang ini Facebook pun telah dimanfaatkan untuk sarana berjudi.

Sebagai Sarana Trafficking.

Facebook juga disalahgunakan sebagai sarana untuk memantau calon-calon korban penculikan anak dan perempuan dan akhirnya menjebaknya. Coba kita perhatikan kasus mutakhir yang menimpa siswa SMPN di Sidoarjo berinisial MNT dan siswi SMA 22 Surabaya berinisial SA. Akibat ber-facebook-ria, mereka dibawa kekasihnya. 


Sebagai sarana Pelecehan Agama.

Modus operandi para penista agama dengan menggunakan facebook adalah kebanyakan menggunakan facebook sebagai sarana mereka ber-”iklan” tentang propaganda mereka yang berbau atau mengandung penistaan agama. Seperti yang terjadi baru-baru ini di Abudabi Uni Emirat Arab. Ini sungguh keterlaluan dan sekaligus merupakan penghinaan dan penistaan terhadap agama Islam, betapa tidak. Dia yang mengaku sebagai atheis membuka akun Facebook mengatasnamakan Allah dan menyebarkan isi postingnya yang ia klaim sebagai kandungan  kitab suci Al – Qur’an. Jadi Sungguh keterlaluan !!! 

Menurunkan kinerja.

pegawai, karyawan, dosen mahasiswa menggunakan Facebook pada saat jam kerja sedang berlangsung, karena alasan jenuh, refreshing, mendinginkan otak dan lain sebagainya. Artinya, telah terjadi pengurangan waktu untuk bekerja dan menyelesaikan kewajibannya. Maka konsekuensi logisnya adalah produktivitas menjadi berkurang.

Perhatian terhadap keluarga berkurang.

Kerapkali para pengguna membukaFacebook pada saat bercengkrama dengan keluarga. Sebuah riset di Inggris menunjukkan, waktu orang tua bersama anak-anak semakin sedikit, karena berbagai alasan, salah satunya karena Facebook. Kemungkinan dapat terjadi, seorang suami sedang menulis wall, si istri sedang membuat koment di foto, sementara anak-anak diurus pembantu. Sebuah reduksi pencapaian keluarga sakinah, mawaddah warohmah.

Terjadinya jaringan kehidupan sosial.

Berkelana dengan Facebook sangat nyaman dan mengasyikkan. Maka, sebagian orang merasa cukup membangun berinteraksi sosial melalui Facebook saja, sehingga mengurangi frekuensi bertemu muka. Momentum bertemu muka membuahkan pembicaraan, tatapan mata, ekspresi wajah, tangis, canda dan tawa. Hal tersebut tidak dapat digantikan dengan pertemuan di dunia maya, tidak bisa ditukar oleh rentetan kata-kata bahkan video sekalipun.

Jadi Apakah Facebook adalah bagian dari kehidupan sehari-hari. Apakah itu hal yang baik? Semua jawaban saya kembalikan kepada diri anda masing masing, Sekian dan terima kasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Memperbaiki Fix Audio Mx Player Tidak Mendukung AC3 Dan DTS Dolby Audio